Imaginator: Album Perdana The Ring Jawab Segala Pertanyaan yang Datang - negerimusik.com

Breaking

close

14/04/2022

Imaginator: Album Perdana The Ring Jawab Segala Pertanyaan yang Datang


Pada mulanya The Ring disusun dari banyak impian.
Cita-cita dihamparkan, rencana ditebarkan lalu batas-batas
dipastikan. Seperti yang kita ketahui, lahirlah
'Nunirtha’s Gov', single yang sempat memperkenalkan
The Ring sebagai band stoner berbahaya yang bakal
menerkam rupa perayaan musik di skena cadas Indonesia. 

Namun terkaman realita dan melankolia yang kian muram
membuat The Ring sempat memarkir impian dan cita-cita
itu. Jake (vokal), Lelek (gitar), Adhit (bass), dan Miko (Drum)
menghadapi kenyataan baru. Mereka juga sempat
meminggirkan puluhan lagu demi bahu-membahu
membangun kehidupan, melumat semua kesedihan
sekaligus menguatkan tekad sebagai perantau yang
kaffah di Yogyakarta.


 "Tidak ada yang sesuai rencana karena terkaman
pandemi begitu menyakitkan sehingga butuh waktu
untuk pulih dan berdiri kokoh kembali. Cukup lama,
bukan, sangat lama proses membangun hidup kembali.
Momen di mana kami kumpul lalu bicara impian masa
lalu mendorong anak-anak untuk merampungkan
album yang sudah lama ditunda,"
beber Lelek. 


Album dirilis akhir Maret. Makin cepat lebih baik karena
album penuh perdana The Ring itu menjadi jawab atas
banyaknya pertanyaan dari rekan dan pendengar
mereka. "Bosan sebenarnya ditanya, 'The Ring ke mana
saja?' atau 'ada album nggak?'
setelah habis manggung
atau di kolom komentar media sosial,"
sambung Miko. 


Sebagian tema di tiap track dalam album perdana
The Ring adalah hasil penjelajahan imajinasi. Sebagian
lagi berisi impian dan kegelisahan yang sempat mereka
sunggi ketika awal membentuk band. Soal impian itu
sendiri mengalami banyak perubahan karena proses
pendewasaan diri masing-masing personel. 


Jake
menambahkan perubahan itu misalnya pandangan
mereka terhadap impian yang kini lebih proporsional.
Mereka bukan lagi anak-anak muda yang menantang
naga dengan ketapel, dengan kata lain tak lagi selibat
dengan impian besar yang berbahaya.
"Inilah alasan album ini bernama Imaginator. Kami ingin
mengatur impian sendiri, dengan kata lain pragmatis
nan proporsional. Kami tak mau impian itu dilumat
realita,"
tegas Adhit. 



[Profile] The Ring

Album direkam di Watchtower Record. Bable Sagala,
Imam besar Watchtower Records, mendukung penuh
proses tracking, mixing, sampai mastering. Semua
aransemen dalam album ini digarap semua personil
dengan referensi masing-masing. Uncle Acid,
Black Sabbath, Elder, dan Kadavar adalah referensi
teratas dalam menyusun aransemen. 


Sedangkan lirik
lagu dalam album ini ditulis Jake dan Lelek.
"Setelah melalui proses yang cukup lama dan
perjuangan untuk merealisasikan album ini, dengan
segala hormat kami persembahkan 'Imaginator' yang rencananya bakal disusul konser perayaan album,"

pungkas Miko. 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar