Bias adalah salah satu band Jogja yang memutuskan untuk tetap bertahan meskipun sebagian dari mereka telah lulus kuliah. Agung Gabres ( Gitar ), Billi Billy ( Bass ), dan Rudi Anduk ( Drum & Vokal ) sepakat untuk tetap berjalan bersama band yang terbentuk tahun 2015 ini.
[Artwork] Single dari BIAS, "Ke Barat"
Trio yang melabelkan diri sebagai band Alternative – Grunge ini meramu komposisi musik mereka dengan benang merah musik yang sempat populer di era 90an seperti Grunge, Shoegaze sampai ke Post Hardcore.
“Secara garis besar, musik Bias sangat dipengaruhi oleh band-band tahun 90-an yang kemudian di-twist ala kami sendiri dengan hooks dan riff yang catchy, plus nada murung dengan judul yang menyedihkan” ungkap mereka mengenai musik yang diusungnya.
Dengan mengusung konsep lintas genre, Bias yang berarti “berbelok dari arah“ ini memiliki kebebasan dalam mengkomposisi lagu – lagu-nya. Mulai dari alunan “Overdosis Visual” yang trippy sampai ke “Magnolia”, Bias tidak sungkan untuk bermain di segala tempo. Rudi pun mendapatkan porsi lebih dengan suara vokalnya yang bisa menjangkau dari melodius ke screaming ala band – band Post Hardcore sembari tetap menggebuk drum.
Tidak sia – sia, kepiawaian mereka pun diganjar dengan memenangi kompetisi Planetrox 2019. Kompetisi inilah yang memberikan mereka kesempatan untuk mewakili Indonesia di Festival Musik Envol et Macadam yang dihelat di Quebec City, Kanada pada 5 September 2019 lalu.
Sepulangnya dari Kanada, trio yang 2017 lalu sudah merilis EP berjudul Basabasi ini pun memutuskan untuk merilis single baru yang berjudul “Ke Barat”.
[Youtube] BIAS
_____________
[Press Release] BIAS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar