Bandung, 22 September 2025 — Musisi muda asal Wajo, Sulawesi Selatan, Bangsawan (nama panggung dari Teguh), resmi melangkah ke dunia musik lewat single perdananya berjudul “Terlewat Masa”. Nama Bangsawan sendiri ia ambil dari nama belakangnya, sebuah identitas yang dulu sempat ia jauhi.
“Dulu saya malu banget pakai nama itu, rasanya keberatan, kayak nggak pantas. Tapi akhirnya saya beraniin aja,” ungkapnya.
Saat ini Bangsawan tengah menempuh pendidikan di Bandung sambil merintis karier sebagai musisi independen, dengan karya yang lahir dari pengalaman paling personal.
Tentang Lagu “Terlewat Masa”
Judul “Terlewat Masa” dipilih karena bagi Bangsawan, tidak semua hal yang terlewat oleh waktu harus dilupakan begitu saja. Lagu ini ditulis setelah ia menyaksikan ibunya menjalani operasi dan pengobatan kanker. Dari pengalaman itu, ia sadar ada banyak hal yang belum sempat ia ungkapkan.
“Tema besarnya itu soal penyampaian. Lagu ini khusus buat ibu saya yang kuat banget. Kadang saya ngerasa masih jauh dari kata baik, jadi yang bisa saya lakuin cuma nulis kata-kata paling tulus yang pernah saya tulis,” tambahnya.
Bagi Bangsawan, proses menulis lagu ini bukan sekadar merangkai lirik, tapi juga perjalanan emosional — dari rasa bersalah, kehilangan, hingga rasa syukur. Setiap bait menjadi cara baginya untuk belajar lebih berani berkata jujur pada orang-orang yang berarti dalam hidupnya.
Proses Kreatif & Produksi
Catatan awal “Terlewat Masa” sebenarnya sudah ada sejak beberapa tahun lalu. Namun baru tahun ini Bangsawan merasa cukup siap untuk merampungkannya. Proses produksi dikerjakan bersama Ages dan Dendi Febri Pratama selaku produser sekaligus pengisi instrumen. Your Audio Lab dipercaya menangani mixing dan mastering, sementara artwork digarap oleh Hajar Kansi, temannya yang kini tinggal di Belanda.
“Artwork saya percayakan ke teman saya, Hajar Kansi. Dari dulu saya suka sama karya-karyanya, selalu ada nuansa unik. Kadang sederhana, tapi bisa nyentuh banget,” jelas Bangsawan.
Rekaman dilakukan secara sederhana lewat home recording, namun tetap menyimpan banyak momen berkesan. Mulai dari kesulitan menerima suara sendiri saat take vokal, hingga momen menyentuh ketika berbagi cerita dengan teman-teman yang terlibat.
“Awalnya saya nggak nyaman denger suara sendiri pas take vokal, bahkan canggung. Tapi lama-lama saya belajar berdamai. Momen paling kerasa itu pas nyadar kalau musik bisa bikin lirik sederhana jadi lebih kuat,” ujarnya.
Secara musikal, “Terlewat Masa” dipengaruhi oleh The Changcuters lewat Karunia Semesta dan Kunto Aji lewat Pilu Membiru. Meski begitu, Bangsawan merasa justru keterbatasan dan kesederhanaan yang membuat karyanya memiliki warna tersendiri.
Harapan
Bangsawan berharap single perdananya bisa menjadi teman bagi orang-orang yang sedang berjuang dengan perasaannya.
“Saya pengen single ini jadi teman buat orang-orang yang lagi struggle. Kadang kita cuma butuh berani ngomong, entah ke orang tua, pasangan, atau bahkan ke diri sendiri. Soalnya beban bisa lebih ringan kalau udah berani ngucapin,” tutupnya.
Dengan “Terlewat Masa”, Bangsawan resmi membuka pintu perjalanan musik berikutnya. Single ini sudah tersedia di berbagai platform musik digital.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar