Musisi asal Bandung, Arma Gautama, telah merilis single perdananya berjudul "D.EL" setelah beberapa tahun vakum dari dunia musik. Single ini tersedia di berbagai platform musik digital mulai hari ini, bersamaan dengan perilisan video klipnya.
Arma Gautama, yang lahir pada 27 Juni 1998, merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Setelah kehilangan kedua orang tuanya, Michael Jorge Elkens dan Nurlela Maryani, Arma melanjutkan hidup dengan penuh semangat. Berzodiak Cancer, pria dengan tinggi 180 cm dan berat 65 kg ini memiliki minat yang besar pada musik gitar klasik dan folk.
Karier musik Arma dimulai dengan mempelajari teknik "Wirang Drumming Guitar," yang dipelopori oleh musisi Fay Ehsan dari Solo dan Bondan P Sakti dari Bandung. Ia kemudian melanjutkan studi di UNPAS Setiabudhi jurusan Musik dan aktif dalam organisasi Lingkung Seni Mahasiswa. Namun, pandemi COVID-19 memaksa Arma untuk menghentikan kuliahnya karena alasan ekonomi.
Setelah vakum dari dunia musik selama beberapa tahun, Arma kembali berkarya di usia 26 tahun. Single "D.EL" yang berarti "Delusi" terinspirasi dari pengalaman nyata saat Arma bertemu dengan seorang penari wanita di acara wisuda kampus pada tahun 2023. Lagu ini mengandung unsur musik folk yang dipadukan dengan sentuhan country, memperkuat lirik yang penuh makna.
"D.EL" diharapkan dapat menginspirasi para pendengarnya dengan lirik yang mendalam dan komposisi musik yang khas. Arma Gautama kembali menunjukkan dedikasinya dalam bermusik dan siap meraih hati para penikmat musik di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar