Malang, Oktober
2025 — Musisi solois Iksan Skuter
mengumumkan rangkaian perjalanan musik bertajuk “Raya Daendels Tour 2025”, sebuah tur akustik lintas Jawa yang
menempuh jarak sekitar 1.000 kilometer dari Anyer hingga Panarukan. Tur ini akan berlangsung mulai 18 Oktober hingga 20 November 2025,
melintasi 5 provinsi dan 19 kota,
dimulai dari Cilegon dan berakhir di Panarukan. Selain menyajikan pertunjukan
musik intim di setiap kota, tur ini juga membawa misi reflektif terhadap
sejarah dan makna keberjalanan seni di luar arus industri musik besar.
“Panggung-panggung musik tidak hanya di kota-kota besar
dan panggung-panggung besar. Musik tidak harus festival besar dan sponsor
besar,” ungkap Iksan Skuter.
Menurutnya, tur ini menjadi bentuk keberanian untuk
menghadirkan alternatif pertunjukan musik yang lebih membumi, akrab dengan
masyarakat, dan tidak bergantung pada skema industri arus utama. Dengan
semangat troubadour, setiap penampilan akan dilakukan dalam format akustik sederhana namun bermakna,
sebagai bentuk silaturahmi antara musisi dan penonton.
Nama Raya
Daendels dipilih bukan tanpa alasan. Jalan Raya Pos atau Jalan Daendels
dibangun pada masa kolonial Belanda pada tahun 1808 oleh Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels, membentang dari
Anyer di Banten hingga Panarukan di Jawa Timur. Jalan sepanjang ±1.000 km ini
awalnya dimaksudkan untuk memperkuat pertahanan dan memperlancar distribusi
logistik kolonial, namun di balik pembangunan megahnya tersimpan kisah kelam
tentang kerja paksa (rodi) dan
penderitaan rakyat pribumi. Dalam
catatan sejarah, ribuan pekerja tewas akibat eksploitasi dan kekerasan selama
proyek tersebut berlangsung. Jalan raya Anyer - Panarukan tidak hanya jalur
bersejarah namun sekaligus urat nadi perekonomian pulau Jawa. Iksan Skuter
menegaskan bahwa tur ini juga ingin membuktikan bahwa pertunjukan musik proper
bisa dilakukan dengan swadaya dan berjejaring.
“Aku akan melakukan perjalanan tour menyusuri jalur bersejarah sekaligus urat
nadi perekonomian pulau Jawa. Dari Anyer hingga Panarukan,” ujar Iksan Skuter
melalui rilis resmi.
“Aku ingin membuktikan bahwa pertunjukan bisa dilakukan dengan berjejaring dan
proper, tanpa harus bergantung pada kuantitas dan tuntutan industri,” tambah
Iksan Skuter
Tur ini dibagi menjadi tiga wilayah besar — barat,
tengah, dan timur — dengan rute sebagai berikut: Cilegon (18 Okt), Tangerang
(19 Okt), Jakarta (21 Okt), Bogor (22 Okt), Cianjur (23 Okt), Bandung (25 Okt),
Sumedang (26 Okt), Cirebon (27 Okt), Tegal (2 Nov), Pekalongan (3 Nov),
Semarang (4 Nov), Demak (5 Nov), Rembang (6 Nov), Tuban (14 Nov), Gresik (15
Nov), Pasuruan (18 Nov), Probolinggo (19 Nov), dan Panarukan (20 Nov). Setiap
kota akan menghadirkan pertunjukan akustik dalam format sederhana, yang
menekankan interaksi dan suasana kebersamaan.
Menariknya, Iksan akan menjalani seluruh perjalanan ini dengan vespa bernama “Sarinah”, yang baru saja
direstorasi dan menjadi kendaraan utama selama tur. Vespa ini akan menempuh
seluruh jalur dari Anyer ke Panarukan, berhenti di setiap kota untuk tampil dan
bersilaturahmi. “Menempuh jarak 1000 km
menunggangi Sarinah. Skuter yang baru saja direstorasi sebagai kendaraan utama
singgah di 19 kota nanti. Tentu saja, akan ada pertunjukan perform di kota-kota
itu,” jelas Iksan
Sebagai bentuk kepedulian lingkungan, tur ini juga bekerja sama dengan Get Plastic, organisasi yang bergerak
dalam pengolahan limbah plastik menjadi bahan bakar alternatif. Bahan bakar
hasil daur ulang inilah yang akan digunakan untuk menggerakkan skuter “Sarinah”
sepanjang perjalanan. Dukungan ini menjadi simbol konkret dari komitmen Iksan
terhadap keberlanjutan dan tanggung jawab ekologis dalam berkarya.
Sebelum tur dimulai, Iksan Skuter akan merilis single
terbaru berjudul “1000 KM”, yang
menjadi pengantar musikal sekaligus refleksi perjalanan ini. Lagu tersebut akan
dirilis bersamaan dengan pengumuman resmi titik-titik pertunjukan di setiap
kota. Selain itu, seluruh perjalanan akan didokumentasikan dalam bentuk film dokumenter, yang proses
produksinya telah dimulai sejak sebelum tur dimulai. Film ini akan menangkap
“spirit berkesenian di jalan” yang menjadi inti dari seluruh perjalanan Raya
Daendels Tour 2025.
Lebih dari sekadar tur musik, perjalanan ini menjadi
manifestasi dari semangat independen dan keberanian untuk keluar dari pola tur
konvensional.
“Intinya ini adalah tour musik, naik vespa menyusuri Jalan Raya Daendels. 1000
km, melewati 5 provinsi, 19 kota di Pulau Jawa. Jika ada nama kotamu, sampai
ketemu! Mari bersilaturahmi, bernyanyi, dan ngopi,” tutup Iksan Skuter
Informasi lebih lanjut mengenai lokasi venue, waktu
pertunjukan, dan pembaruan dokumenter dapat diakses melalui akun media sosial resmi
@langgamlangsam_.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar