Bitung, 2025 – Empat anak muda yang awalnya asing satu sama lain kini bersatu dalam proyek musik yang menyuarakan rasa keterasingan dan kerinduan akan makna. Mereka adalah Nosurprise, band Britpop dari kota Bitung yang resmi merilis EP debut mereka bertajuk “Freak People in the Stupid Town” di bawah naungan Earthquake Records.
Beranggotakan Wendy (vokal & gitar), Gilby (gitar), Riando (bass), dan Pieter (drum), Nosurprise terbentuk dari pertemuan kebetulan di studio musik, diperkuat melalui sesi jamming canggung yang perlahan membentuk keintiman musikal di antara mereka. Dari pengalaman-pengalaman kecil itulah lahir suara-suara yang keras, jujur, dan penuh rasa.
Mengusung Britpop sebagai benang merah musikal, Nosurprise menempatkan Bitung sebagai Manchester versi mereka sendiri—kota industri yang terlihat muram dan membuat warganya merasa seperti asing di tempat yang seharusnya akrab. EP Freak People in the Stupid Town hadir sebagai potret cinta-benci terhadap kota asal mereka. Lima lagu dalam rilisan ini adalah suara dari hati yang terluka, marah, sekaligus ingin dimengerti.
Salah satu lagu, “Butterfly”, menunjukkan sisi lembut dan romantis dari Nosurprise. Wendy menyanyikan lirik “the city was so fine”, sebagai bentuk pengakuan bahwa meski kota ini kadang menyakitkan, ia bisa terasa indah jika dijalani bersama orang yang dicinta.
EP ini diproduseri oleh Gilang Ramadhan, dengan proses rekaman, mixing, hingga mastering sepenuhnya ditangani oleh Firman Pakaya di Alterego Studio Bitung. Artwork sampul album digarap oleh seniman visual asal Sangihe, Gerry (@arthedeoos), yang menangkap nuansa jujur, muda, dan suram dari rilisan ini.
Freak People in the Stupid Town bukan hanya karya musik, melainkan manifes perasaan dari mereka yang merasa tersesat di rumah sendiri. Nosurprise telah tiba, dan mereka membawa suara dari kota yang sunyi namun penuh cerita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar