Vigil Kristologus, begitu nama lengkapnya, salah satu alumni Perguruan Tinggi Negeri di Malang yaitu Universitas Negeri Malang, Jurusan Seni Desain Prodi Pendidikan Seni Tari dan Musik. Mahasiswa asal Kabupaten Sekadau (Kalimantan Barat) ini punya prestasi yang bisa dikatakan mentereng untuknya dan juga daerahnya, pasalnya dia adalah salah satu mahasiswa yang tercatat lebih dikenal dengan alat musik ‘Sape
Sebuah alat music asal Kalimantan yang sering dibawanya kemana-mana.bahkan berkat Alat music itu lah ia bisa kemana-mana, dikenal orang hingga menjadi duta pelajar dalam misi pertukaran budaya ke Malaysia dan Singapore bersama ISCEF pada 2017, sebuah Institusi yang mempunyai program pertukaran pelajar dari Indonesia, dan terakhir ia ke Thailand untuk misi yang sama pada tahun berikutnya.
Sape memiliki ciri khas tersendiri dengan motif dayaknya. Sape’, bagi kita (orang Kalimantan) memang sudah tidak asing lagi. Tapi, bagi orang luar pulau seperti Malang, Sape’ adalah salah satu alat musik tradisonal yang unik dan mahal, sangat jarang bahkan sulit untuk sekedar melihat, apalagi untuk memiliki, karena memang tak ada gerai atau toko yang menjual alat music jenis ini. Di Malang, ia hanya punya dua alat music ini, bahkan Sape yang sering dipakai untuk perform yang ia bawa dari Kalimantan itu berulang kali harus di service karena memang usia dari alat music itu sendiri yang bisa dikatakan ‘Tua, “berulang kali sape ini rusak, karena aku sendiri jarang pulang, jadi tetap berusaha memperbaiki lewat tukang service gitar di Malang, kebetulan instrument ini mirip gitar” ucapnya.
Lebih lanjut ia juga mendapat kejutan sebelum ke Thailand beberapa waktu yang lalu, kejutan itu tak lain dari ‘Tukang Service sape’ miliknya, “Pak Dani namanya, mungkin karena sering (keseringan) saya memperbaiki Sape yang lama, beliau berniat membuatkan satu sape untuknya, mungkin beliau kasian kepada saya.. hehe”. Sambil tersenyum ia begitu senang dengan Pemberian dari Pak Dani.
Di Malang, Jawa Timur, Vigil Kristologus sudah sangat sering menampilkan kemampuannya. Ia mendapatkan gelar sarjana-pun berbekal alat music dan tak lupa kedaerahannya, “waktu itu ketika Ujian skripsi, saya kebetulan skripsi pengkaryaan music dengan mengambil Tema Ritual Adat Istiadat yang ada di Kalimantan, yaitu Kerumbi’, syukur bisa lulus tepat waktu”, ucapnya.
Selain musisi yang dikenal sebagai Pemain Sape’ ia juga dikenal sebagai Guru music di salah satu sekolah favorit dimalang, yaitu SMP Negeri 3 Malang, Jawa Timur. Lebih dari itu ia juga mempunyai Band yang sampai hari ini sudah merilis 1 Album pada tahun 2016, Single pada 2017 dan Album ke-2 Pada tahun 2018, ia berharap ia terus konsisten menjadi Vigil yang biasanya, “Semoga saya lebih baik untuk kedepan, untuk menjadi pribadi yang baik, bermanfaat untuk saya, orang lain, dan daerah saya Kabupaten Sekadau pastinya”. tutupnya.
Kontributor: Angelina Betty, Fajar Sandy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar